Senin, 18 Desember 2017

PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD DAN MI MATEMATIKA

PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD DAN MI MATEMATIKA-Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah guru belum menerapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif namun masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga hasil belajar Matematika siswa kelas 4 belum mencapai nilai ketuntasan yang optimal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk sekolah dasar/SD dan madrasah ibtidaiyah/MI merupakan kegiatan akademik guru yang dilakukan untuk mengembangkan kariernya sebagai guru yang lebih berkualitas. Disamping untuk pengembangan karier, PTK juga merupakan tuntutan profesi guru di Indonesia belakangan ini.

Pada kesempatan saat ini kami akan membahas PTK SD berdasarkan mata pelajaran matematika. PTK Sekolah Dasar/SD untuk bidang studi matematika memudahkan Anda untuk memperoleh rujukan yang bermutu dalam menyusun penelitian tindakan kelas Anda. Penelitian tindakan kelas SD/MI bidang studi matematika ini dapat Anda dapatkan langsung dari blog ptk sd terbaru. File atau berkas yang Anda dapatkan berekstensi word. Untuk membukanya, Anda memerlukan program ms word atau pembaca berkas word

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel Matematika SD semester 1 kelas 4 SD yang diberi judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Manipulatif Kertas Manila Siswa Kelas 4 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 SD ”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK Matematika kelas 4 terbaru lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK Harga Perjudul 170.000 (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format (PESAN JUDUL PTK).

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Model PTK dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi perbandingan, mean, dan persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar matematika siswa tentang pecahan, setelah menggunakan media manipulatif. Hal ini nampak pada perbandingan nilai rata-rata yakni pada kondisi pra siklus sebesar 64,58; pada siklus 1 naik menjadi 66,67 dan pada siklus 2 naik lagi menjadi 72,08. Download PTK matematika sd kelas 4 lengkap  Adapun peningkatan persentasi hasil belajar klasikal pada kondisi pra siklus 58,33 %; siklus I naik menjadi 70,84% dan pada siklus II naik menjadi 87,5%.

Saran bagi guru matematika hendaknya menerapkan penggunaan media terutama media manipulatif, karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Untuk itu guru perlu mengatur waktu dengan baik, menggunakan metode yang sesuai serta menggunakan media dengan tepat.

A. CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MATEMATIKA SD

1. Contoh PTK SD Kelas 4 Matematika Sudah Jadi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu perwujudannya melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia adalah suatu pendidikan yang memiliki tujuan yang tertulis dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan keterampilan berhitung bagi warga masyarakat melalui Matematika.

Lampiran Permendiknas RI No. 22 (2006, 416) menyebutkan bahwa, dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Contoh ptk matematika sd doc Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Sementara itu, dalam Permendiknas RI No. 41 (2007: 6) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajarannya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar nasional, Depdiknas melakukan pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran, yaitu dari teacher active teaching menjadi student active learning. Maksudnya adalah perubahan orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi siswa dalam belajar, dan siswa sendirilah yang harus aktif belajar dari berbagai sumber belajar.

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa transfer matematika sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum kepada siswa hendaknya melalui proses belajar mengajar yang terencana dan berpola. Keberhasilan dalam proses pembelajarannya menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Guru dalam merencanakan suatu proses pembelajaran sekurang-kurangnya faktor yang umumnya harus dipikirkan secara simultan oleh guru antara lain adalah: tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran, siswa, media pengajaran, metode pembelajaran, dan waktu belajar. Tanpa mengabaikan faktor yang lain, faktor faktor tersebut secara bersama-sama menentukan hasil dari proses pembelajaran yang terjadi. Kualitas dan produktivitas pembelajaran ini akan tampak pada seberapa jauh siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sementara itu untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut terkait erat dengan efektivitas strategi pembelajaran yang disusun oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kualitas dan produktivitas pembelajaran yang tinggi penyampaian materi pelajaran harus dikelola dan diorganisir melalui strategi pembelajaran yang tepat dan penyampaian yang tepat pula kepada siswa. Untuk itu salah satu tugas guru adalah bagaimana menyelenggarakan pembelajaran efektif. Dikemukakan Suparman (1997:156), bahwa kemampuan mengatur urutan kegiatan pembelajaran, pemilihan metode dan media tertentu serta pembagian waktu dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru akan menjadi modal utama dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematik. Download ptk matematika sd lengkap Karena apa yang diajarkan guru, bukan saja relevan dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan, melainkan juga harus dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya serta kegiatan pembelajarannya harus menarik dan bervariasi.

Namun demikian, kenyataan di lapangan guru masih mengalami kesulitan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang efektif. Seperti dikemukakan Zamroni (dalam Sutarto Hadi, 2000: 1), orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) cenderung memperlakukan siswa berstatus sebagai obyek; (2) guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator; (3) materi bersifat subject-oriented; dan (4) manajemen bersifat sentralistis. Ciri-ciri tersebut, mengidentifikasikan bahwa belum adanya peran aktif siswa dalam pembelajaran. Guru di sekolah lebih berperan sebagai subyek pembelajaran (pembelajaran berpusat pada guru), sedangkan siswa sebagai obyek, serta pembelajaran tidak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan di atas, maka perlu kiranya bagi guru bagaimana sebaiknya mengatur urutan kegiatan pembelajarannya sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran, dan dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya, serta kegiatan pembelajarannya kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan peran aktif siswa.

Fungsi Matematika dan tujuan pembelajaran Matematika bertujuan agar siswa memiliki kemahiran yang mencakup kemampuan penalaran, komunikasi dan pemecahan masalah. Penerapan kemahiran pemecahan masalah antara lain dengan menerapkan suatu konsep untuk memperoleh penyelesaian dari suatu soal. Pembelajaran Matematika sering dianggap sulit dan membosankan bagi siswa sehinggga hasil belajar Matematika cenderung kurang bagus. Hal ini ditandai dengan nilai hasil evaluasi mata pelajaran Matematika yang masih rendah pada siswa. Siswa yang memperoleh nilai baik hanya sebagian saja.

Ilmu matematika diajarkan di segala jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga bahkan di perguruan tinggi. Hal ini dilakukan karena manfaat matematika sangat banyak yaitu untuk kuantitatif, penataan cara berfikir dalam hal pembentukan kemampuan analitis, membuat sintesis, dan untuk evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah (Suhito, 2001 : 2).

Ilmu matematika tidak hanya untuk matematika saja tetapi teori maupun pemakaiannya praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain (Ruseffendi dkk, 1993 : 106). Peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai penanaman konsep dan pemahaman konsep matematika dilakukan dengan menggunakan berbagai media diantaranya yaitu tabel perkalian, kartu angka dan sedotan, manik-manik, uang-uangan dan sebagainya. Contoh ptk matematika sd doc Untuk peningkatan kemampuan ini menjadi lebih penting yaitu:

1. Peningkatan kemampuan dalam melakukan operasi pada operasi hitung pecahan campuran.

2. Peningkatan penyelidikan, penemuan dan pemecahan masalah (kurikulum, 1994:98)

Setiap guru berharap agar setiap ilmu pengetahuan yang ia ajarkan dapat dimengerti, diterima dan dikuasai oleh siswanya dengan baik. Agar harapan setiap guru untuk menuju keberhasilan mengajar tercapai, maka guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa.

Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa, campuran dan desimal. Inventarisasi masalah yang dilakukan penulis tentang materi pecahan, menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan dalam penguasaan materi, penyiapan dan penggunaan media maupun pemilihan strategi/metodenya. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain berkisar pada materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan baik untuk pecahan biasa maupun pecahan campuran dan desimal. Berdasarkan hasil diskusi peserta KKG pemandu matematika diperoleh informasi bahwa pada pelaksanaan pembelajaran matematika di SD guru dominan menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang bersifat abstrak. Akibatnya peserta didik cenderung pasif dan kurang memahami obyek-obyek matematika yang dipelajari (fakta, konsep, prinsip dan keterampilan). Diduga salah satu penyebab dari keadaan tersebut adalah kurangnya kompetensi guru terutama kompetensi profesional dan pedagogik. Di sisi lain guru masih dituntut untuk mewujudkan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Salah satu komponen penunjang untuk mewujudkan PAKEM adalah bahan tertulis yang mudah digunakan oleh guru.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar, media memiliki peranan yang dapat mendukung keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Media merupakan salah satu pendukung utama keberhasilan mengajar. Oleh karena itu, seorang guru perlu memilih media mengajar yang bisa memacu keberhasilan belajar siswa, salah satunya adalah media manipulatif.Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan adanya perubahan sikap pada diri siswa dan dikuasainya materi pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkanoleh guru dalam rencana pembelajaran. Tingkat penguasaan siswa dinyatakan dengan nilai. Penulis setelah melaksanakan proses pembelajaran pada materi pecahan menemukan bahwa sebagian siswa belum berhasil mengerjakan soal tentang pecahan. Hal ini karena pelajaran matematika merupakan pelajaran yang momok bagi sebagian besar siswa. Ada anak yang mengantuk, melamun, bermain sendiri. KKM yang ditetapkan adalah 60 sedangkan persentase ketuntasan klasikal adalah 75%. Rata-rata kelas baru mencapai 55, jadi masih berada di bawah KKM.

2. Laporan PTK Lengkap Matematika SD Kelas VI

1.2 Permasalahan Penelitian

Proses Belajar Mengajar yang dilaksanakan penulis sering muncul masalah yang perlu diselesaikan dan perlu diperbaiki. Download ptk matematika sd word Berdasarkan analisis masalah dan untuk membantu siswa agar hasil pembelajaran baik dan memuaskan, maka penulis menuliskan permasalahan berupa hasil belajar matematika yang masih di bawah KKM. Hasil belajar matematika dengan KKM 60 belum dapat tercapai karena berbagai faktor, salah satunya karena belum menggunakan metode yang tepat dan belum memanfaatkan media dengan efektif.

1.3 Cara Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan di atas maka penulis berusaha memecahkan masalah dengan penggunaan alat peraga yaitu berupa kertas manila sebagai alat peraga manipulatif.Penggunaan media manipulatif ini digunakan dengan alasan untuk mengurangi kejenuhan metode ceramah serta membuat sesuatu yang abstrak menjadi hal yang konkrit, sehingga pemahaman anak tentang pecahan semakin meningkat yang pada akhirnya nanti akan berpengaruh pada hasil belajar mata pelajaran matematika, sehingga KKM dapat dicapai.

1.4 Rumusan Masalah

Apakah penggunaan media manipulatif kertas manila dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN .... ?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN .... Kecamatan ..... Semester 2 tahun 2015/2016 melalui penggunaan media manipulatif kertas manila.

1.5.2 Manfaat Penelitian

1.5.2.1. Bagi guru, penelitian ini berguna sebagai:

a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

b. Membantu guru berkembang secara profesional.

1.5.2.2. Bagi para siswa :

a. Nilai hasil belajar meningkat.

b. Meningkatkan dan memperbaiki cara belajar siswa.

c. Menjadikan model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap 

hasil belajarnya. 

1.5.2.3. Bagi SD :

a. sebagai salah satu cara meningkatkan mutu SD.

b. membantu sekolah agar bisa berkembang pesat karena berbagai perbaikan diwujudkan. Contoh ptk matematika sd kelas 4 pdf 

c. Membantu menanggulangi masalah belajar para siswa.

d. Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif di sekolah.

B. PTK MATEMATIKA SD KELAS 4 LENGKAP

1. Contoh PTK Matematika SD Lengkap

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Slameto dalam Harminingsih (2008) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dalam terdiri dari: (1) jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), (2) psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), (3) dan kelelahan. Faktor luar yaitu: (1) keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), (2) sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), (3) dan masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Sekolah merupakan salah satu faktor luar dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga guru sebagai anggota sekolah memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Download PTK matematika sd kelas 4 lengkap Untuk itu, Guru harus memiliki kompetensi dibidangnya, selain itu agar pembelajaran tidak monoton maka guru sebaiknya mampu memvariasikan metode pembelajaran misalkan diskusi inkuiri, praktikum, game dan jigsaw. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi juga dapat mempengaruhi hasil belajar karena siswa merasa senang dalam belajar, motivasi tinggi dan hasil belajarnya dapat maksimal.

Sadiman et al. (2007) menyatakan bahwa hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap.

2. Download Proposal PTK SD Kelas 4

2.1.2. Matematika

a. Pengertian Matematika

Menurut James dan James yang dikutip Rusffendi (1997) “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, geometri.” Jadi, Matematika adalah ilmu pengetahuan yang dibangun dengan penalaran yang terstruktur secara deduktif berdasarkan unsur, aksioma, sifat dan teori yang telah terbukti.

b. Perlunya Belajar Matematika

Pencarian kebenaran dalam matematika disajikan sebagai suatu cara manusia berpikir, sehingga validitas dari pemikiran kebenaran tidak diragukan lagi. Demikian pula dalam menyelesaikan persoalan sehari–hari, atau persoalan lain yang memerlukan matematika sebagai suatu cara yang khusus, misalnya persamaan, pertidaksamaan, model Matematika dan sebagainya. Banyak persoalan sehari-hari yang dapat dibantu dengan matematika. Oleh karena itu, matematika sangat perlu untuk dipelajari. Matematika bukan hanya sebagai alat bantu untuk matematika itu sendiri, akan tetapi banyak konsep–konsep yang sangat diperlukan oleh ilmu lainnya seperti fisika, kimia, biologi, teknik, ekonomi dan farmasi.

c. Ruang Lingkup Matematika

Bahan kajian inti Matematika Sekolah Sekolah Dasar mencakup aritmatika (berhitung) pengantar aljabar, geometri, pengukuran, dan kajian data (pengantar statistik). Penekanan diberikan pada “penguasaan bilangan termasuk berhitung“ (Depdikbud, 1994:35). Download ptk matematika sd word Menurut standar kompetensi dasar Matematika, ruang lingkup Matematika dikelompokkan dalam kemahiran matematika, bilangan, pengukuran, geometri, aljabar, statistika, peluang, trigonometri, dan kalkulus.

2.1.3. Pecahan

Pecahan pada prinsipnya menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Seluruh jumlah bagian yang sama tersebut bersama-sama membentuk satuan (unit). Dua macam keadaan yang perlu penekanan adalah konsep keseluruhan sebagai satuan dan konsep yang sama. Kedua konsep ini dapat di kaitkan dengan panjang,luas,volume, dan hitungan atau cacah. Kaitan masing-masing dapat ditunjukkan dengan menggunakan benda-benda manipulatif, misalnya kertas, karton, kelereng, kerikil, manik-manik, mata uang, buku, pensil, atau butiran

2.1.4. Media

Dalam suatu proses pembelajaran, peran media sangat membantu para guru dalam menyajikan materi. Apalagi bagi peserta didik usia SD. Oleh karena itu Media pengajaran menurut Nasution (1982) memiliki sifat sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme (tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya) pada diri siswa.

b. Memperbesar perhatian siswa sehingga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung akan tumbuh minat siswa terhadap materi pembelajaran.

c. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan oleh siswa.

d. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa sehingga mereka terdorong untuk berusaha mengetahui kenyataan yang sebenarnya dan peduli terhadap peristiwa yang terjadi.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan secara teratur.

f. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan berbahasa dalam mengungkap sesuatu dengan bahasa sendiri.

g. Dapat menarik minat siswa dan menumbuhkan keinginan untuk membicarakannya lebih lanjut.

2.1.5. Media pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasar fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Namun dalam keseharian kita tidak terlalu membedakan antara alat peraga dan sarana. Sehingga semua benda yang digunakan sebagai alat dalam pembelajaran matematika kita sebut alat peraga matematika. Demikian pula pada modul ini, media matematika kita sebut alat peraga matematika. Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegipanjang dapat berfungsisebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri dalam persegipanjang. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan pembelajaran. Download ptk matematika sd lengkap Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis, jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat permainan.

Media adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untukmemperjelas materi atau mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Situmorang dan Suparman, 1998). Secara garis besar media dibedakan menjadi alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar. Jadi efektivitas alat bantu tersebut terletak pada kemampuan guru dalam menggunakannya (khususnya kemampuan menjelaskan). Yang termasuk alat bantu antara lain: OHP/OHT, film bingkai (slide), foto, peta, poster, grafik, flip-chart, model, benda sebenarnya, alat peraga, lingkungan belajar dan lain-lain. Media pembelajaran adalah suatu media yang memuat pesan-pesan tertentu, yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu pula. Oleh karena itu media pembelajaran disebut juga sebagai perantara (medium). Yang termasuk media pembelajaran antara lain: televisi, film, slide seri, kaset audio, modul CAI (Computer Assisted Instructional), dan lain-lain. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam. Guruhendaknya dapat memilih salah satu atau beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyusun strategi pembelajaran. Pada pembelajaran matematika, media pembelajaran sebagai alat bantu sesuai dengan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat peraga dan sarana. Sebagai alat peraga media pengajaran itu membantu siswa memahami konsep matematika dalam wujud yang konkrit. Sedangkan yang masuk dalam kelompok sarana berfungsi membantu terjadinya proses belajar siswa (Estiningsih, 1994). Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika, alat peraga berperan membantu siswa menguasai pengetahuan tentang konsep matematika yang dipelajari dalam KBM. Sebagai contoh: kotak kapur, kotak kue sebagai model geometri ruang berfungsi sebagai alat peraga apabila digunakan untuk mengajarkan konsep bangun ruang balok. Sarana berperan membantu proses belajar siswa dalam KBM untuk pembinaan keterampilan maupun untuk pemahaman konsep.Contoh ptk matematika sd kelas 4 pdf Sebagai contoh tabel perkalian dua bilangan satu angka yang pengisiannya digunakan untuk beradu cepat di antara siswa merupakan kegiatan untuk membina keterampilan siswa dalam fakta perkalian dasar. Pada kesempatan lain tabel perkalian dapat digunakan dalam KBM untuk pemahaman konsep yaitu membantu siswa menemukan sifat pertukaran tempat yang dimiliki operasi hitung perkalian. Keterkaitan antara alat peraga dan kegiatan belajar untuk penanaman konsep menunjukkan bahwa macam alat peraga sesuai dengan ragam materi matematika yang dipelajari siswa dan yang tergolong sebagai pengertian baru atau pengertian dasar.

Media merupakan faktor pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran sekaligus mampu merangsang perhatian, pikiran dan perasaan siswa sehingga terjadi proses pembelajaran disebut juga media pembelajaran (Santoso 2008). Menurut Sanjaya (2008) media dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan audio visual. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, contohnya adalah film slide, foto, transparansi, kartu, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang bisa dilihat juga mengandung unsur suara yang bisa didengar misalnya, rekaman vidio, film, dan slide suara. Media memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, selain itu dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Media sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

3. Contoh Proposal PTK SD Kelas 4 Kurikulum 2013

a. Fungsi media pembelajaran

Levie & Lentz (1982) diacu dalam Erianawati (2005) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif,  dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan teks materi pelajaran. Fungsi afektif dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca dan mengingatnya kembali.

Media dalam proses pembelajaran mempunyai fungsi antara lain: mampu mengatasi keterbatasan pengalaman siswa yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, menumbuhkan minat baru dan memotivasi dan merangsang siswa untuk belajar. Download ptk matematika sd lengkap Gambar (visual) dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah keinginan untuk belajar. Siswa menjadi penasaran dan timbul keinginan untuk mencari sesuatu yang baru (Sudjana 2007).

b. Penggunaan media pembelajaran

Selama proses belajar mengajar cenderung menggunakan panca indera penglihatan, memakai mata untuk memperoleh informasi, isyarat, tanda atau hal yang menarik perhatian, kenyataan ini mempunyai arti yang penting untuk keperluan belajar dan mengajar. Kemampuan penglihatan harus dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan proses belajar mengajar. Penampilan media pembelajaran berupa kartu tidak boleh mengganggu gambar dan tulisan yang diproyeksikan harus dapat dibaca, untuk itu harus jelas dan terang. Media tidak boleh meragukan, artinya obyek-obyek yang masih asing atau belum dikenal hendaklah ditampilkan sedini mungkin. Untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran dan bentuknya, harus terlihat perbandingannya dengan obyek lain yang sudah dikenal. Media tidak boleh terlalu ramai dan kacau supaya informasi yang dimaksudkan dapat tertangkap jelas oleh siswa. Menurut Arsyad (1997) prinsip umum untuk penggunaan efektif media pembelajaran visual (gambar), yaitu:

1) Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.

2) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

3) Gunakan grafik untuk menggambar ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi.

4) Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila jumlah obyek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, dan semua obyek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. Download ptk matematika sd word

5) Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.

6) Keterangan gambar (caption) harus disiapkan terutama untuk menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan menyatakan orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan atau katakan.

4. Download Ptk SD Penelitian Tindakan Kelas


c. Tujuan Penggunaan Media

1) Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi sebagian anak, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi simbol-simbol dan sekumpulan dalil-dalil untuk dipecahkan. Padahal sesungguhnya matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan kreatifitas.

2) Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir matematika. Suasana pembelajaran matematika di kelas haruslah sedemikian rupa, sehingga para peserta didik dapat menyukai pelajaran tersebut. Suasana semacam ini merupakan salah satu hal yang dapat membuat para peserta didik memperoleh kepercayaan diri akan kemampuannya dalam belajar matematika melalui pengalaman-pengalaman yang akrab dengan kehidupannya.

3) Menunjang matematika di luar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika dalam keadaan sebenarnya. Peserta didik dapat menghubungkan pengalaman belajarnya dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan keterampilan masing-masing mereka dapat menyelidiki atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk memecahkan suatu masalah.

4) Memberikan motivasi dan memudahkan abstraksi. Dengan alat peraga diharapkan peserta didik lebih memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru dan menyenangkan, sehingga mereka dapat menghubungkannya dengan matematika yang bersifat abstrak.

5) Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada obyek yang menarik perhatian anak. Jadi bila memungkinkan hal itu haruslah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah pada bahan diskusi dalam berbagai cabang penyelidikan, misalnya dari buku, dari guru atau bahkan dari anak sendiri. Contoh ptk matematika sd doc Hal itu dapat ditentukan melalui peragaan dari guru dan diskusi yang melibatkan seluruh kelas atau oleh kelompok kecil/seorang anak yang bekerja dengan lembar kerja. Dengan menggunakan suatu lembar kerja, mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang dirancang untuk mengarahkan dalam menjawab pertanyaan yang akan membantu mereka menemukan suatu jawaban yang dimaksudkan pada arti pertanyaannya. Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.

d. Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Bila kita cermati pembelajaran yang terjadi di sekolah saat ini, masih banyak yang dikelola secara klasikal. Artinya semua peserta didik diperlakukan sama oleh guru. Pembelajaran klasikal merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena cara ini mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh sebab itu penggunaan alat peraganya didominasi oleh guru. Pada umumnya hanya sebagaian kecil dari peserta didik yang dapat memanfaatkan alat peraga tersebut. Untuk meminimalisasi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga, maka perlu direncanakan dan dikembangkan alat peraga untuk kelompok atau individu. Ada beberapa keuntungan bila alat peraga digunakan untuk kelompok, antara lain: (1) adanya tutor sebaya dalam kelompok, akan dapat membantu guru dalam menerangkan pemanfaatan alat peraga kepada temannya, (2) kerjasama yang terjadi dalam penggunaan alat peraga kelompok akan membuat suasana kelas lebih menyenangkan, (3) banyaknya anggota kelompok yang relatif kecil akan memudahkan peserta didik untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam pemanfaatan alat. Namun demikian ada dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat peraga kelompok yakni: (1) tugas-tugas pelengkap dari alat peraga/sarana yang menjadi tanggung jawab kelompok hendaknya mengaktifkan semua anggota kelompok, agar tidak terjadi dominasi oleh seorang anggota kelompok, (2) pemilihan anggota kelompok dalam melaksanakan tugas-tugas pemanfaatan alat peraga haruslah secermat mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan peserta didik yang pandai atau sebaliknya dalam satu kelompok.

e. Prinsip-Prinsip Umum Penggunaan Media

Selain mempersiapkan langkah-langkah penggunaan alat peraga, seperti persiapan guru, lingkungan, persiapan peserta didik, maka perlu pula mengetahui prinsipprinsip umum dalam penggunaan alat peraga, di antaranya sebagai berikut.

1) Penggunaan alat peraga hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Alat peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan metode/strategi

pembelajaran.

3) Tidak ada satu alat peragapun yang dapat atau sesuai untuk segala macam kegiatan belajar. Download ptk matematika sd word 

4) Guru harus terampil menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.

5) Peraga yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan gaya belajarnya.

6) Pemilihan alat peraga harus obyektif, tidak didasarkan kepada kesenangan pribadi.

7) Keberhasilan penggunaan alat peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

f. Persyaratan Media

Menurut E.T. Ruseffendi (dalam Pujiati, 2009a) ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga agar fungsi atau manfaat dari alat peraga tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran, yaitu :

1) Sesuai dengan konsep matematika.

2) Dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika)

3) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).

4) Bentuk dan warnanya menarik.

5) Dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik.

6) Sederhana dan mudah dikelola.

7) Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta didik.

8) Peragan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak

9) bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut dapat dimanipulasi (dapat

10) diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan, dan sebagainya) agar peserta

11) didik dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun kelompok.

12) Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.

5. Contoh PTK SD Lengkap Semua Kelas dan Mata Pelajaran


g. Pemilihan Media

Menurut Pujiati (2009a) pemilihan alat peraga yang tepat dan digunakan secara benar diharapkan dapat:

1) mempermudah abstraksi,

2) memudahkan, memperbaiki, atau meningkatkan penguasaan konsep atau fakta,

3) memberikan motivasi,

4) memberikan variasi pembelajaran,

5) meningkatkan efisiensi waktu,

6) menunjang kegiatan matematika di luar kelas yang menunjukkan penerapan matematika pada peristiwa nyata, dan

7) meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

h. Kegagalan Penggunaan Media

Menurut Ruseffendi (dalam Pujiati, 2009a) penggunakan alat peraga tidak selamanya membuahkan hasil belajar yang lebih meningkat, lebih menarik, dan sebagainya. Download PTK matematika sd kelas 4 lengkap Adakalanya menyebabkan hal yang sebaliknya, yaitu menyebabkan kegagalan peserta didik dalam belajar. Kegagalan itu akan nampak bila:

1) generalisasi konsep abstrak dari representasi hal-hal yang konkret tidak

tercapai,

2) alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai nilai yang tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika,

3) tidak disajikan pada saat yang tepat,

4) memboroskan waktu,

5) diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, dan

6) tidak menarik dan mempersulit konsep yang dipelajari.

i. Analisis Kebutuhan Media Matematika untuk Setiap Kelas

Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar matematika dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan variasi sajian, misalnya permainan, diskusi, pemecahan masalah, praktek, dan lain-lain yang menarik. Alat peraga merupakan bagian penting dari perangkat pembelajaran. Agar alat peraga yang akan digunakan sesuai dengan materi yang dibahas dan terencana dengan baik serta bermakna maksimal, seyogyanya alat peraga tersebut dirancang dan dibuat sendiri oleh guru. Untuk itu dibutuhkan urutan langkah sebagai berikut:

1) Identifikasi kebutuhan alat peraga dengan cara menganalisis kurikulum/standar

isi yang sedang digunakan/berlaku menurut jenjang kelas yang diampu dari

guru yang bersangkutan.

2) Mendesain alat peraga yang akan dibuat.

3) Merencanakan dan memilih bahan dari alat peraga yang akan dibuat. 

4) Membuat alat peraga. Contoh ptk matematika sd kelas 4 pdf 

5) Menyusun petunjuk penggunaan alat peraga atau lembar kerja .

6) Penilaian alat peraga dan petunjuk yang telah dibuat dari catatan-catatan guru saat digunakan.

Kegiatan identifikasi kebutuhan alat peraga yang digunakan di SD dari kelas I sampai dengan kelas VI merupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru pengampu kelas yang bersangkutan baik secara individu atau kelompok ditingkat sekolah maupun tingkat KKG. Kegiatan ini memerlukan ketekunan dan inovasi dari guru sehingga dapat menentukan dan mengembangkan alat peraga yang digunakan berdasar pada kurikulum yang berlaku. Pencermatan terhadap kurikulum mengenai indikator, hasil belajar dan materi akan menentukan alat peraga yang dapat digunakan atau dikembangkan.

2.1.6. Pengertian Benda Manipulatif

Dalam pembelajaran Matematika SD, agar bahan pelajaran yang diberikan lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru, dari barang-barang yang harganya relatif murah dan mudah diperoleh, misalnya dari karton, kertas, kayu, kawat, kain, untuk menanamkan konsep matematika tertentu sesuai dengan keperluan.

Bahan-bahan itu dapat dipegang, dipindah-pindah, dipasang, dibolak-balik diatur/ ditata, dilipat/ dipotong oleh siswa sehingga dapat disebut sebagai bahan manipulatif, yaitu bahan yang dapat “ dimain-mainkan” dengan tangan. Bahan ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/ sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-fakta.

2.1.7. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan media manipulatif adalah sebagai berkut :

Dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan mengangkat permasalahan¬permasalahan keseharian seperti contoh di atas untuk menghilangkan kesan abstrak dari konsep. Guru dapat menyediakan bendabenda konkrit sederhana seperti pita, tali, kue cake kecil, kertas folio berwarna dan sebagainya, untuk dijadikan media pembelajaran sebelum masuk pada tahap semi konkrit berupa gambar. Secara singkat alternatif pembelajaran yang dapat dilaksanakan secara bertahap seperti berikut ini. Pada tahap awal guru mengulang materi prasyarat yang digunakan dalam pembahasan materi inti yaitu meliputi: penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama, dan konsep perkalian yang merupakan penjumlahan berulang. Guru membagikan lembar kerja untuk semua peserta didik yang berisi permasalahan-permasalahan seperti di atas untuk dibahas secara kelompok dan dilanjutkan secara klasikal. Peserta didik dibagi dalam kelompok¬kelompok (beranggotakan 2 peserta didik) diberi kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan menggunakan bendabenda konkrit yang telah disiapkan. Download ptk matematika sd lengkap  Guru harus merencanakan permasalahan permasalahan dengan baik agar masing-masing kelompok dapat memperagakan obyek yang dapat membentuk kalimat matematika yang berbeda-beda tentang bilangan asli yang dikalikan dengan pecahan. Contoh

1) Kelompok 1 dengan alat peraga pita dan menyelesaikan masalah sebagai berikut. Ani, Beta, dan Cica akan membuat bunga dengan masing-masing memerlukan meter pita. Berapa meter pita yang diperlukan?

2) Kelompok 2 dengan alat peraga pita. Ati, Bety, dan Cindi akan membuat bunga dan masing-masing memerlukan m pita. Berapa meter pita yang diperlukan? 

Kalimat matematika yang diharapkan muncul dari soal cerita tersebut adalah: Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk memperagakan objek yang telah disiapkan dan  mengemukakan hasil dari penyelesaiannya. Guru dapat membantu kelompok pada saat mengemukakan hasil dan merangkumnya atau memperjelas materi yang dibahas dengan menggunakan chart yang telah disiapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat menyiapkan LK berupa gambargambar atau bangun-bangun sebagai pengganti dari benda konkrit untuk didiskusikan peserta didik secara kelompok. Gambar atau bangun yang tercantum pada LK hendaknya sederhana sehingga peserta didik mudah menentukan bagian-bagian dari bangun tersebut. Sebelum masuk pada kegiatan inti guru mengulang materi prasyarat yaitu meliputi bilangan asli yang dikalikan dengan pecahan. Adapun sebaliknya cukup dengan menggunakan sifat komutatif perkalian pecahan. Materi prasyarat lain adalah pecahan senilai dan pecahan campuran. Guru dapat membantu kelompok saat berdiskusi dan presentasi hasil. Pada akhir kegiatan guru bersama peserta didik merangkum atau memperjelas materi yang dibahas dengan menggunakan chart yang telah disiapkan

2.2 Kerangka Berpikir

Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor media atau teknik dan model mengajar guru. guru dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ptk matematika sd doc Dengan menerapkan media manipulatif, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran Matematika di kelas 4 SD Negeri...., karena siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan diharapkan pula terjadi peningkatan hasil belajar.

2.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan perumusan masalah, landasan teori dan kajian pustaka, serta kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa pembelajaran dapat meningkat dengan media manipulatif pada hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri ..... Kecamatan ..... Kabupaten ..... Semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. 2007. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika di SD. Yogyakarta:PPPPTK Matematika

Al. Krismanto. 2001. Pembelajaran Matematika Yang Efektif. Dalam makalah yang disampaikan dalam seminar pendidikan matematika Guru SLTP Kabupaten Gresik di PPPG Matematika Yogyakarta, tanggal 12 Maret 2001 Yogyakarta: PPPG Matematika

Atwi Suparman. 1997. Desain Instructional. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka Buckeye D. 1972. Cheap Math Lab Equipment. Michigan : Midwest Publications Co, Inc.

Berns dan Erikson. 2001. Theoretical Roots of Contextual Teaching and Learning in Mathematics. Georgia: The Departemet of Mathematis Education

Bruce Joyce dan Marcha Weil. 1996. Models of Teaching, 5th- edition. Needham Direktorat

Pendidikan Lanjutan Pertama. 2003. Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and

Learning (CTL). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikdasmen.

Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Depdikbud: Jakarta

Depdikbud. 1994. Garis Besar Program Pen gajaran ( GBPP ) Mata Pelajaran Matematika Kurikulum Matematika SD Tahun 1994. Jakarta: Depdiknas

Estiningsih, E. 1994. Landasan Teknik Pen gajaran Hitung SD. Yogyakarta: PPPG Matematika

Elaine B Johnson. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc.

Elly Estiningsih. 1994. Analisis GBPP SD 1994. Bahan Ajar untuk Program Penataran Baca, Tulis, Hitung yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Dasar.

Fall. 1995. C ollaborativLearningEnchancesCriticalThingking. http://scholar. lib.vt.edu/ejournal/ JTE/v7n 1/gokhale.jte-v7n 1.html. 15 Agustus 2009

Frederich H, Bell. 1978. Teaching and Learning Mathematics. Iowa : Brown Company Publisher

George Ontract W. 1977. The Mathematics Laboratory, NCTM. Hudojo, H. 1998. Men gajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

NCTM ( Thirty Year Book ). 1973. Instructional Aids in Mathematics, Virginia

Gunawan, Adi. 2007. Born to be a Genius but Conditioned to be an Idiot.

http://www.adigunawa.com.html. Diakses 21 November 2008

Marpaung, Y. 2001. Pendekatan Realistik dan Sani dalam Pembelajaran Matematika. Dalam makalah yang disampaikan pada seminar Pendekatan realistik dan sains

dalam Pendidikan Matematika di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Marpaung, Y. 2006. Pembelajaran Matematika dengan Model PMRI (Makalah yang

disampaikan pada seminar dan lokakarya pembelajaran matematika). Yogyakarta:

PPPG Matematika

M. Asikin Hidayat, Djoko Iswadyi. (2003). Geometri Ruang. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud.

Miarso, dkk. (1980). Penuntun Belajar Matematika. Bandung: Ganeca Exact.

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pujiati. 2009a. Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran Matematika SD. Makalah tidak dipublikasikan. Yogyakarta: PPPPTK Matematika

Pujiati. 2009b. Pembuatan Alat Peraga Matematika. Makalah tidak dipublikasikan. Yogyakarta: PPPPTK Matematika

Tim PPPPTK Matematika. 2008a. Petunjuk Pen ggunaan Alat Peraga Matematika untuk Guru. Yogyakarta: Empat Pilar

Tim PPPPTK Matematika. 2008b. Petunjuk Pen ggunaan Alat Peraga Matematika untuk Murid. Yogyakarta: Empat Pilar

Rosdiana. 2008. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 9 Makassar. Skripsi. (tidak diterbitkan). Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar.

Robert G. Patricia M. Contextual Teaching and Learning: Preparing Students for the New Economy. The Highlightzone: research @ work no. 5

Robert N Gagne dan Leslie J Briggs. 1992. Principles of Instructional Design, 4th edition. New York: Holt Rineharart and Winston

Suryanto & Sugiman. 2001. Pendidikan Matematika Realistik. Disampaikan pada Seminar Pendekatan Realistik dan Sani dalam Pendidikan Matematika di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suryanto. 2001. Pendidikan Matematika Realistik. Dalam makalah yang disampaikan dalam Lokakarya Penyusunan Perangkat Penataran Matematika bagi

Sutarto Hadi. 2003. Pendidikan Realistik: Menjadikan Pelajaran Matematika Lebih Bermakna bagi Siswa. Dalam Makalah yang Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika ’Perubahan Paradigma dari Paradigma Mengajar ke Paradigma Belajar’. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Sutarto Hadi. 2005. Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Penerbit Tulip

Sri Wardani. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika SD. Bahan ajar disampaikan pada

TOT Instruktur Matematika SD di Propinsi baru. Yogyakarta: PPPG Matematika

Supinah. 1997–1 998. Menentukan Macam Media Pengajaran Matematika SD pada Jenjang Kelas. Paket Pembinaan Penataran. Yogyakarta: PPPG Matematika

Sadali, Purwaningsih. (2008). Ilmu Ukur Ruang. Bandung: Tarate.

Susilowati. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kesebangunan Men ggunakan Pendekatan Kerja Kelompok Bagi Siswa Kelas 1 SMP 2 Jati Kudus. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Wilbur Scharmm, Johnston. C.L. (1977). Plane Trigonometry, A New Approach. 2nd ed. NewYork: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Winkel, Daniel L. Anvil. (1992). Intermediate Algebra, Addison – Wesley Publishing Company Inc.

W. JS. Poerwodarminto. (1982). Kamus Matematika Inggris-Indonesia. Tarsito: Bandung.

Walter Dick dan Zan Carey. 1996. The Systematic Design of Instruction. 4th edition. Illinois, Glecview: Harper Collins Publishers


Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK SD dan MI. Semoga PTK Matematika ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.

Selasa, 12 Desember 2017

PTK BAHASA INDONESIA KELAS III SD

PTK BAHASA INDONESIA KELAS III SD-Penelitian tindakan kelas atau yang yang kita kenal dengan istilah PTK telah menjadi salah satu syarat penting dalam pengembangan karier profesi guru. Penelitian seringkali menjadi momok bagi para guru di sela kesibukan mereka mengurusi pekerjaan mengajar dan kegiatan administratif yang sangat menyita waktu. Namun demikian, pembuatan PTK bukanlah sesuatu yang harus dijadikan momok. 

Contoh ptk bahasa indonesia word Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa kelas III SD Negeri  semester I. Adapun metode yang digunakan adalah metode demonstrasi akan diterapkan dua siklus dan setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian bahasa indoneisa keas III SD diharapkan akan bermanfaat bagi sekolah yaitu meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dan bagi siswa kelas III SD adalah meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi, bagi guru menjadi masukan bahwa dalam mengajarkan Bahasa Indonesia harus menggunakan metode yang sesuai. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan prestasi yaitu pada siklus I rata-rata 76,73 dan siklus II 82,23.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas Mapel Bahasa Indoneisa SD semester 1 kelas 3 SD yang diberi judul “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Membaca Nyaring Dengan Metode Demonstrasi Siswa Kelas III SD Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK Bahasa Indonesia kelas 3 terbaru lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK Harga Perjudul 170.000 (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format (PESAN JUDUL PTK).


A. CONTOH PTK BAHASA INDONESIA SD LENGKAP

1. Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bahasa Indonesia SD

BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan. Oleh karena itu, dalam rangka pelaksanaan tugasnya, guru dituntut untuk selalu inovatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, sehingga terbentuk suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, terbangunnya kemampuan berprakarsa, berkembangnya kreatifitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Contoh ptk kelas 3 sd doc

Pada dasarnya ketrampilan membaca dan menulis sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak terlepas dari membaca dan menulis. Tanpa memiliki ketrampilan tersebut, maka pengetahuan apapun yang diberikan akan sia-sia dan tidak berarti, mengingat saat ini merupakan era globalisasi yang banyak menuntut berbagai ketrampilan. Oleh sebab itu, penguasaan ketrampilan membaca dan menulis sangat diperlukan.

Di Sekolah Dasar, pengajaran membaca dan menulis merupakan salah satu bidang garapan yang memegang peranan penting dalam pengajaran Bahasa Indonesia, karena tanpa memiliki pengetahuan dan ketrampilan membaca dan menulis maka akan mengalami kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah lanjutnya. Download Proposal Bahasa Indonesia SD Ketrampilan membaca dan menulis menjadi dasar utama, tidak hanya bagi bidang pengajaran bahasa, tetapi bidang pengajaran lainnya, seperti PKn, Matematika, IPA, IPS, dan lain-lain.

engan membaca dan menulis, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan sosial, daya nalar dan emosionalnya. Melalui pendidikan formal, siswa banyak belajar membaca dan menulis. Pendidikan formal harus dapat banyak memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk melatih ketrampilan berpikir.

Kebiasaan membaca tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan menulis, sebaliknya kebiasaan menulis tidak akan bermakna tanpa kegiatan membaca. Contoh ptk kelas 3 sd doc Minat membaca dan menulis peserta didik relatif menurun dikarenakan efek globalisasi yang menyita perhatian dengan banyaknya tayangan informasi dan hiburan dari dunia maya.

2. Gratis donwload ptk bahasa Indonesia SD

1.2 Identifikasi Masalah
Pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III dalam materi membaca nyaring yang disampaikan dengan metode ceramah menimbulkan perasaan jenuh dan membosankan para peserta didik. Proses pembelajaran yang kurang menarik dan tidak berhasil mendapatkan perhatian siswa akan mempengaruhi hasil pembelajaran.
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan supaya pembahasan dapat dilakukan dengan teliti, terpusat maka permasalahannya dibatasi dengan penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca nyaring di SDN semester I tahun pelajaran 2011/2012. Contoh ptk bahasa indonesia word
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring pada siswa kelas III SDN  semester I tahun pelajaran 2011/2012.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa kelas III SD Nege semester I. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Menambahkan khasanah Ilmu dan Kepustakaan tentang metode mengajar, khususnya metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa
b. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran
c. Menjadikan siswa lebih aktif
d. Memperoleh pengalaman belajar yang menarik melalui metode demostrasi.
2. Bagi Guru
a. Mempraktekkan berbagai model atau metode pendekatan pembelajaran.
b. Memberikan sumbangan bagi pengembangan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Contoh ptk kelas 3 sd doc
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran.


B. DOWNLOAD PTK BAHASA INDONESIA SD KELAS 3

1. Laporan Hasil Penelitian PTK Guru bahasa indonesia SD

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori
Pada bab II tentang kajian pustaka berturut-turut dipaparkan 1. Pengertian Belajar 2. Hasil belajar 3. Pembelajaran Matematika 4. Metode demonstrasi 5. Hasil Penelitian yang Relevan 6. Kerangka Berpikir 7. Hipotesis Tindakan. Contoh ptk bahasa indonesia word
2.1.1 Pengertian Belajar
Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.

Pengertian belajar demikian, secara konseptual tampaknya sudah mulai ditinggalkan orang. Guru tidak dipandang sebagai satu – satunya sumber informasi yang dapat memberikan informasi apa saja kepada para pembelajar. Download Proposal Bahasa Indonesia SD

Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Selain itu, ahli–ahli psikologi mempunyai pandangan yang berbeda mengenai apa belajar itu. Dalam pandangan psikologis, menurut Ali Imron (1996.2-14) ada 4 pandangan mengenai belajar, yaitu :
1. Pandangan Psikologi Behavioristik
Menurut psikologi behavioristik, belajar adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seseorang bergantung kepada faktor–faktor kondisional yang diberikan oleh
lingkungan. Contoh ptk kelas 3 sd doc Tokoh–tokoh psikologi behavioristik mengenai belajar ini antara lain : Pavlov, Watson, Gutrie dan Skinner.
Teori kondisioning ini lebih lanjut dikembangkan oleh Watson. Setelah mengadakan eksperimentasi, Watson menyimpulkan bahwa pengubahan tingkah laku dan atau diri sendiri seseorang dapat dilakukan melalui latihan/membiasakan mereaksi atas stimulus – stimulus yang dialami.
Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan mencoba– coba (trial and error). Mencoba – coba ini dilakukan, manakala seseorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respon atas sesuatu. Dalam mencoba – coba ini seseorang mungkin akan menemukan respons yang tepat berkaitan dengan persoalan yang dihadapinya.

2. Pandangan Psikologi Kognitif
Menurut psikologi kognitif, belajar adalah suatu usaha untuk mengerti tentang sesuatu. Usaha untuk mengerti tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar. Contoh ptk bahasa indonesia word Keaktifan tersebut dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan, mengabaikan dan respon – respon lainnya guna mencapai tujuan.

3. Pandangan Psikologi Humanistik
Pandangan psikologi humanistik merupakan anti tesa dari pandangan psikologi behavioristik. Menurut pandangan psikologi humanistik, belajar dilakukan dengan cara memberikan kebebasan yang sebesar – besarnya kepada individu.
Salah seorang tokoh psikologi humanistic Carl Rogers, seorang ahli psikoterapi. Ia mempunyai pandangan bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas. Siswa juga diharapkan dapat membebaskan dirinya hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan – keputusan yang ia ambil atau pilih.

4. Pandangan Psikologi Gestalt
Tokoh psikologi Gestalt adalah Kohler, Koffkar dan Wertheimer. Menurut pandangan psikologi Gestalt, belajar adalah terdiri atas hubungan stimulus respon yang sederhana tanpa adanya pengulangan ide atau proses berpikir. Dalam belajar ditanamkan pengertian siswa mengenai sesuatu yang harus dipelajari. Download Proposal Bahasa Indonesia SD 
Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya pengalaman.Belajar selalu melibatkan perubahan pada dirinya dan melalui pengalaman yang dilaluinya oleh interaksi antar dirinya dan lingkungannya baik sengaja maupun tidak disengaja. Perubahan yang semata–mata karena kematangan seperti anak kecil mulai tumbuh dan berjalan tidak termasuk perubahan akibat belajar, karena biasanya perubahan yang terjadi akibat belajar adanya perubahan tingkah laku. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf

2. Download Contoh PTK SD Kelas 3 / III Terbaru Lengkap word

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “ hasil “ dan “ belajar “ yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami lebih mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas dulu pengertian “ hasil “ dan “ belajar”.
Menurut Djamarah (2000:45) hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mancapainya.

Sementara itu, Arikunto (1990:133) htp://duniabaca.com/pengertian¬belajar-dan-hasil-belajar.html (01 Desember 2011) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diaamati,dan dapat diukur”. Nasution (1995:25) htp://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html (01 Desember 2011) Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut:
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri siswa.
2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk prilakunya, bemanfat untuk mempelajarai aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang lainya.
4. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengerndalikan dirinya terutaman adalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Contoh ptk bahasa indonesia word

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.

Menurut Purwanto (1990:3), evaluasi dalam pendidikan adalah penafsiran atau penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa menuju kearah tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang ditetapkan dalam kurikulum. Contoh ptk kelas 3 sd doc
Hasil penillaian ini pada dasarnya adalah hasil belajar yang diukur. Hasil penilaian dan evaluasi ini merupakan umpan balik untuk mengetahui sampai dimana proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil dari belajar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar.
2. Maksudnya adalah bahwa individu yang menyadari dan merasakan telah terjadi adanya perubahan yang terjadi pada dirinya.
3. Perubahan yang terjadi relative lama. Perubahan yang terjadi akibat belajar atau hasil belajar yang bersifat menetap atau permanen, maksudnya adalah bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
4. Perubahan yang terjadi mencakup seluruh aspek tingkah laku. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf
5. Perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar adalah meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku baik dalam sikap kebiasaan, keterampilan dan pengetahuan.

3. Contoh PTK SD Kelas 3 Lengkap Semua Mata Pelajaran

2.1.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, ber............sipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Download Proposal Bahasa Indonesia SD

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar Kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Contoh ptk kelas 3 sd doc

Dengan Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:
1. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.
2. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar.
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd
4. Orang tua dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia.
5. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia.
6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. Contoh ptk kelas 3 sd doc
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
1. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra dan kemampuan yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
Pada akhir pendidikan SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang¬kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.

4. Download Contoh PTK SD Lengkap Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

2.1.4 Metode Demonstrasi
1. Pengertian metode demonstrasi
Metode demonstrasi menurut Fat Hurrahman (2011), menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan metode demonstrasi ialah suatu upaya atau praktek dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa yang tujuannya ialah agar supaya semua siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktekkan dari apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu permasalahan apabila terdapat perbedaan”.

Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan, fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi sebagaimana yang dipaparkan dalam htp:// education-mantap.blogspot.com. Download Proposal Bahasa Indonesia SD 09 November 2011 adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan.

Sebagi metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri (htp:// education-mantap.blogspot.com/09 Nov.20 1 1). Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf

Wina Sanjaya (2006), Sumatri dan Permana (1999) menyatakan bahwa “ metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan cara memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topic bahasan yang harus didemonstrasikan”.
M
etode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Download Proposal Bahasa Indonesia SD
Tujuan digunakannya metode demonstrasi adalah:
a. Mengajarkan suatu proses atau prosedur yng harus dikuasai oleh siswa.
b. Mengkonkritkan informasi atau penjelasan pada siswa.
c. Mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa secara bersama-sama.

Masitoh & Laksmi (2006) menyatakan sebagai berikut:
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelaj ran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Contoh ptk bahasa indonesia word Dalam pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan (mengamati) terhadap obyek yang akan didemonstrasikan. Selama proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Kapan guru sebaiknya menggunakan metode demonstrasi? Menurut
Masitoh & Laksmi (2006) metode demonstrasi dapat digunakan guru apabila:
1. Tidak semua topik dapat dijelaskan secara gambling dan konkrit melalui penjelasan atau diskusi.
2. Tujuan dan sifat mteri pelajaran yang menuntut dilakukan peragaan berupa demonstrasi.
3. Mengajarkan suatu proses atau cara kerja. Contoh ptk kelas 3 sd doc
4. Sesuai dengan langkah perkembangan kognitif siswa yang masih dalam fase operasional konkrit.
2. Langkah-langkah metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
d. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mewakili kelompoknya untuk mendemonstrasikan sesuai sekenario yang telah disiapkan.
e. Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan manganalisa.
f. Menarik kesimpulan. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia
3. Apapun aspek yang penting dalam menggunakan demonstrasi
a. Metode demonstrasi akan menjadi tidak wajar apabila alat yang
didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa.
Misalnya alatnya terlalu kecil.
b. Metode demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan iktu aktif agar siswa mendapat pengalaman yang berharga.
c. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.
4. Penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran bahasa Indonesia
a. Melatih siswa untuk gemar membaca. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf
b. Melatih siswa membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat.
c. Melatih siswa untuk percaya diri.
d. Setelah membaca siswa memahami isi bacaan.

5. Download Contoh Kumpulan Penelitian Tindakan Kelas PTK SD

2.2  Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari penggunaan metode pembelajaran yang tepat, sesuai mata pelajaran, materi dan kondisi siswa secara keseluruhan dan kemampuan siswa itu sendiri. Salah satu wujud pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar adalah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
Langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode demostrasi sebagai berikut : Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd
1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.
2. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya.
3. Masing-masing kelompok memberi nilai pada waktu temannya membaca.
4. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi.
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil diskusi.
Agar penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan terarah diperlukan suatu alur atau kerangka berpikir. Kerangka berpikir ini berfungsi sebagai acuan dalam menyusun langkah-langkah penelitian.
Kondisi awal merupakan keadaan sebelum dilaksanakan tindakan. Dalam hal ini guru belum menggunakan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran. Contoh ptk bahasa indonesia word
Siklus I merupakan kegiatan guru yang menggunakan metode demonstrasi dalam membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat. Setelah pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa meningkat.
Siklus II merupakan kegiatan guru yang menggunakan metode demonstrasi dalam membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat. Setelah dilaksanakan siklus II hasil belajarnya semakin meningkat sehingga mencapai ketuntasan.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia tentang membaca nyaring pada siswa kelas III SD 

C. PENELITIAN TINDAK KELAS BAHASA INDONESIA KELAS 3 SD

1. PTK Bahasa Indonesia kelas III SD kumpulan PTK dan RPP

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD SD Negeri terletak di RT 01 RW I. Desa  ada 2 RW. Download Proposal Bahasa Indonesia SD
SD Negeri memiliki enam kelas dari kelas I sampai kelas VI dengan jumlah siswa 180 siswa. Memiliki 6 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru olahraga, dan satu kepala sekolah.

Komite sekolah merupakan rekan kerja guru yang baik dalam memajukan sekolah cukup bagus dan kompak. Ketika diakreditasi mendapat nilai baik, dalam pembangunan fisik juga sukses berjalan lancar sesuai dengan waktu dan biaya yang ditentukan. Demikian SD yang akan digunakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Contoh ptk kelas 3 sd doc
Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD . dengan jumlah 30 siswa terdiri dari 16 siswa laki¬laki dan 14 siswa perempuan.
3.2 Variabel yang akan diteliti
Penelitian ini menggunakan 2 variabel
3.2.1 Variabel Bebas
Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu metode demonstrasi, yang menekankan lafal dan intonasi dalam membaca nyaring. 
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat menitikberatkan pada hasil belajar peserta didik bidang studi Bahasa Indonesia materi membaca nyaring dengan pemahaman isi bacaan.
Dalam kegiatan belajar mengajar akan diadakan tindak lanjut, guna memperbaiki hasil pembelajaran yang telah melalui proses evaluasi. Contoh ptk bahasa indonesia word
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring dan membaca dongeng. Penelitian tindakan ini dilaksanakan 2 siklus, siklus 1 terdiri dari 1 pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 1 pertemuan. Siklus 1 dan 2 menggunakan metode demonstrasi. Contoh Proposal PTK Bahasa Indonesia
Setiap siklus terdiri dari :
Siklus 1
a. Perencanaan (planning)
Peneliti perlu membuat perencanaan sebelum melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi.
2. Menyiapkan materi ajar berupa buku Bahasa Indonesia Kelas III.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Tindakan/Pelaksanaan (action)
Peneliti melakukan apersepsi sebagai langkah awal. Kemudian menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat. Contoh ptk bahasa indonesia word Penulis mengajarkan bagaimana membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat. Selanjutnya siswa mengerjakan tugas.
Langkah berikutnya berkeliling untuk mengobservasi, mengevaluasi dan sekaligus membimbing siswa.
c. Observasi (observation)
Peneliti dibantu observer mengamati jalannya proses pembelajaran dan menilai siswa dalam bekerja. Kemudian manganalisa data siklus 1 dari hasil observasi yang dilakukan.
d. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisa berupa temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan yang dijumpai selama siklus 1 sebagai masukan untuk siklus 2. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf

2. Contoh lengkap ptk bahasa indonesia kelas 3 SD

Siklus 2
a. Perencanaan (planning)
Peneliti mengidentifikasi data dan informasi dari hasil refleksi dan pengamatan observasi pada siklus 1 kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca nyaring.
b. Tindakan/Pelaksanaan (action)
Peneliti melakukan apersepsi pada materi yang terkait sebagai langkah awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sdKemudian menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.
c. Observasi (observation)
Peneliti dibantu observer mengamati jalannya proses pembelajaran dan menilai siswa dalam bekerja dan menyajikan hasil kerja individu. Kemudian manganalisis data siklus 2 dari hasil observasi yang dilakukan dengan lembar observasi.
d. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan siklus 2 yang telah dilakukan. Contoh ptk bahasa indonesia word Kemudian melakukan pengumpulan data berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran pada siklus 2 sebagai bahan data informasi dalam pengolahan data, analisis serta penafsiran data.
Kisi-kisi Hasil Belajar

3.4 Sumber Data dan Pengumpulan Data
Sumber Data :
a. Masukan, saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama tindakan penelitian.
b. Nilai membaca nyaring.
c. Nilai tes akhir yang dilaksanakan pada tiap siklus. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf
Pengumpulan Data :
a. Observasi untuk mengetahui keaktifan siswa.
b. Lafal dan intonasinya.
c. Tes akhir diperlukan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan rata-rata kelas. Pada siklus 1 ditargetkan nilai rata-rata kelas mencapai 76, ketuntasan belajar 60% dan semua siswa tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Sedangkan pada siklus 2 ditargetkan rata-rata kelas mencapai 80, ketuntasan belajar 85%.
3.6 Analisa Data
Pada penelitian tindakan kelas, data dianalisa sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Download PTK Bahasa Indonesia kelas 3 sd Analisa data ini dilakukan secara kualitatif.
Dalam penelitian ini data berasal dari observasi dan tes terhadap pihak yang terkait langsung, dalam proses belajar mengajar. Penyajian data dalam bentuk tes. Download PTK Bahasa Indonesia SD pdf Sedangkan penarikan kesimpulan dilaksanakan setiap siklus melalui diskusi bersama di kelas.


DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Eka Fitri. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Tentang Pengukuran dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa KelasI SDN 03 Tawangsari Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Sumantri, Mulyana, dan Permana Johar. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta
: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ditjen Dikti, Debdikbud. Santoso, P. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta :
Penerbit Universitas Terbuka.
Standar Isi No. 22 tahun 2006 Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengertian Bahasa Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Undang-Undang tentang Guru dan Dosen tahun 2006.
Zuchdi, Umiyati. 1996/1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta : Depdikbud.


Terima kasih telah berkunjung di Asri Yulian Blog yang membahas PTK Bahasa Indonesia Kelas II SD. Semoga PTK Bahasa Indonesia ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.